Selasa, 29 November 2016

Jembatan Meteor, akankah hanya menjadi Monumen??

Tertarik setelah melihat Postingan Foto Jembatan Meteor di akun Facebook Abang Alfius Demena tgl 17 November 2016, saya coba tanya Mr. Google tentang jembatan ini.
Hasilnya adalah postingan Pasific Pos tanggal 7 November 2016.



Jembatan yang dibangun dengan dana APBN ini seharusnya menjadi salah satu urat nadi penting bagi  pergerakan arus barang dan jasa diantara 2 (dua) kabupaten ini secara khusus dan bagi Provinsi Papua     pada umumnya.

Coba dibayangkan, seandainya jalan menuju dan setelah Jembatan ini kualitasnya bagus dan dari Kabupaten Yalimo ke Kabupaten Jayawijaya juga kualitas jalannya bagus, otomatis harga-harga barang di wilayah Pegunungan Papua, akan turun. 

Patut disayangkan, bahwa sampai saat ini jalan menuju dan setelah jembatan ini masih jelek.
Menurut info yang saya dapat, waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju jembatan Meteor masih sekitar 8 jam.

Sesuai kewenangannya yaitu membangun jalan yang menghubungkan antar Kabupaten, Pemerintah Provinsi Papua, khususnya BAPPEDA dan Dinas PU harus segera merencanakan dan melaksanakan peningkatan kualitas jalan antar kabupaten ini, agar Jembatan ini betul-betul bermanfaat, dan bukan hanya menjadi Simbol/Monumen dari sebuah Proyek Pemerintah Pusat.

Disisi lain, lancarnya jalur transportasi ini, akan menjadi ancaman bagi perusahaan penerbangan yang selama ini menguasai transportasi ke wilayah pegunungan Papua. apalagi kalau dalam perkembangan selanjutnya, ada inisiatif dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Provinsi untuk membangun jalan rel menuju ke Pegunungan. 

Terlepas dari hal itu, laju pembangunan infrastruktur di wilayah Pegunungan Papua akan semakin cepat dengan dimanfaatkannya secara optimal jalur transportasi darat yang melintasi jembatan Meteor ini.

Semoga bisa segera dipahami oleh Pemerintah Provinsi... 😁

Referensi :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar